Farmasi adalah ilmu yang mempelajari segala seluk-beluk mengenai obat. Ilmu farmasi adalah terapan dari (sedikitnya) tiga bidang ilmu yaitu kedokteran, kimia, dan biologi. area lingkup ilmu farmasi tak hanya berfokus pada bidang ilmu eksakta, melainkan juga pada bidang ilmu sosial seperti Manajemen Farmasi dan Farmakoekonomi.
Sesuai regulasi yang diatur pada Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 perihal Pekerjaan Kefarmasian, pekerjaan kefarmasian slot online merupakan pembuatan juga pengendalian kualitas sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat, pengelolaan obat, service obat atas resep dokter, service Info obat, dan juga pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Diatur pula didalam regulasi selanjutnya bahwa pekerjaan kefarmasian selanjutnya hanya berhak dikerjakan oleh para tenaga kefarmasian yang terdiri dari:
- Apoteker (apt.)
- Tenaga tekhnis kefarmasian, yang terdiri dari:
- Sarjana farmasi (S.Farm.)
- Ahli madya farmasi (A.Md.Farm.)
- Analis farmasi
- Tenaga menengah farmasi/asisten apoteker
Untuk Karir Yang Tersedia Di Industri Farmasi Bisa Kalian Check
Apoteker di Indonesia ditandai dengan adanya gelar apt. di depan nama yang berhak. Dalam pekerjaan kefarmasian, hanya apoteker yang mampu menjadi penanggung jawab atas segala pekerjaan kefarmasian yang dilakukan. Berbeda dengan dokter yang mengenakan jas berwarna putih tulang, busana resmi apoteker saat mobilisasi praktiknya adalah jas berwarna putih gading.
Di luar negeri (dalam bhs Inggris) apoteker disebut sebagai “pharmacist”, yang di-Indonesia-kan menjadi farmasis. Sebutan farmasis tergolong jarang digunakan dan tidak formal untuk menyebut para tenaga kefarmasian, namun sering kali digunakan untuk merepresentasikan semua ahli farmasi yang dihasilkan oleh beraneka tingkatan pendidikan (SMK Farmasi, Diploma Farmasi, Sarjana Farmasi, dan Apoteker).
Sejarah Farmasi
“Farmasi” merupakan kata serapan dari bhs Inggris “pharmacy”. Sedangkan, kata “pharmacy” sendiri mengakar dari kata “pharmacon” yang merupakan sebutan bangsa Yunani Kuno untuk “obat”. “Farmacie” (bahasa Prancis) dan “pharmakeia” (bahasa Latin) adalah bentuk-bentuk awal lainnya dari sejarah kata “farmasi”.
Sejarah farmasi dan kedokteran amat dipengaruhi oleh para tokoh seperti Hippocrates (450-370 SM), Dioscorides (abad ke-1 M), dan Galen (120-130 M).
Galen (120-130 M), tidak benar seorang tokoh farmasi.
Hippocrates (450-370 SM), seorang dokter dari Yunani yang amat dihargai dikarenakan secara ilmiah memperkenalkan farmasi dan kedokteran. Selain itu, Hippocrates juga mengakibatkan sistematika didalam pengobatan, menyusun deskripsi perihal ratusan tipe obat-obatan dan dinobatkan sebagai papa ilmu kedokteran.
Dioscorides (abad ke-1 M), seorang dokter Yunani yang punya keahlian didalam bidang botani. Beliau juga adalah orang pertama yang gunakan ilmu tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan dan kemudian menghasilkan karya dengan sebutan De Materia Medika. Dioscorides mengembangkan ilmu farmakognosi dan menghasilkan obat obatan yang dibuat seperti napidium, opium, ergot, hyosciamus, dan cinnamon.
Galen (120-130 M), seorang dokter dan ahli farmasi bangsa Yunani yang berkewarganegaraan romawi. Galen populer setelah menciptakan proses pengobatan, fisiologi, dan patologi yang merumuskan kaidah-kaidah yang banyak diikuti sepanjang 1500 tahun. Galen juga dinobatkan sebagai pengarang buku terbanyak di zamannya dan meraih penghargaan untuk 500 bukunya perihal ilmu kedokteran-farmasi dan juga 250 buku lainnya tentang filsafat, hukum, maupun tata bahasa. Hasil karyanya di bidang farmasi deskripsi perihal penyediaan obat yang sekarang dikenal dengan sebutan farmasi galenik.
Leave a Reply